Sebanyak
lima eksportir potensial diajak oleh Kementerian Perdagangan (kemendag)
dalam misi dagang ke Kanada tanggal 29-30 Juni 2010. Hal ini dalam
rangka mendorong ekspor produk makanan- minuman dan perikanan ke Kanada.
Kemendag juga mengikutsertakan serta Batik Papua untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk batik dan kerajinan.
Eksportir
yang disertakan pada misi dagang itu adalah adalah PT. Bumi Tangerang
Mesindotama yang merupakan produsen Cocoa Powder dan Cocoa Butter, PT
Sanco Indonesia yaitu produsen mesin makanan dan minuman serta makanan
ringan, PT Inni Pioneer Food Industry yaitu produsen canned foods, PT
Aneka Tuna Indonesia dan PT Prima Bahari Inti Lestari yaitu produsen
produk perikanan.
Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar
mengatakan produk-produk makanan, minuman dan perikanan Indonesia
sangat diminati di Kanada. Hal ini terlihat dari ekspor produk makanan,
minuman, dan perikanan Indonesia ke Kanada yang terus mengalami
peningkatan setiap tahunnya.
"Sejauh ini, ekspor produk
makanan, minuman dan perikanan ke Kanada tidak mengalami hambatan yang
berarti. Kalaupun terjadi penolakan produk dari Indonesia, hal ini
lebih dikarenakan pada tidak terpenuhinya standar keamanan pangan
Kanada. Syarat utama ekspor produk perikanan ke negara ini adalah
sertifikat sustainability, green product, organic dan trade fair," kata
Mahendra melalui siaran persnya Rabu (30/6/2010).
Pada misi
dagang ini, selain mempromosikan produk makanan, minuman, perikanan dan
produk-produk potensial ekspor lainnya. Misi ini juga dimaksudkan untuk
mengembangkan networking dengan pelaku usaha Kanada serta kemungkinan
menjajaki peluang investasi Kanada di Indonesia.
"Kami juga akan mencari solusi untuk hambatan atau kendala ekspor yang ada," kata pria berkacamata ini.
Pada
tahun 2005 nilai ekspor produk makanan-minuman dan perikanan mencapai
US$ 16,1 juta dan terus meningkat menjadi US$ 19,5 juta pada tahun 2009
dengan rata-rata pertumbuhan 4,3%.
Selama periode Januari 2010,
ekspor produk makanan, minuman dan perikanan Indonesia sudah mencapai
US$ 1,4 juta atau naik 122,8% dibandingkan periode yang sama tahun 2009.
sumber : http://papuabaratnews.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1875:batik-papua-go-internasional&catid=102:produk&Itemid=484
Kejadian Pembokaran Rumah di Kampung Skendi Kabupaten Sorong Selatan
5 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar